RINEXIT: MALAM PUALAM
Kuhapus sisa-sisa hujan di wajahmu
yang tak pernah lagi basah setelah senja itu
sebab kemarau setia memainkan gairah
merapah palung diam yang paling kelam
lantas kau mengabarkan sunyi
hening menghunjam dingin
aku terbata dalam tafsir sepi
sebenar-benar luka
Kauhapus remah-remah hibat di kalbuku
yang kusemai hingga malam mengabut
lantaran riwayat yang sempat jadi harap
mengusik relung pengembaraan
kemudian kau peluk langit
hangat di ujung lain
kau renda suka dalam tafsir gempita
sebenar-benar gelora
Malam-malam mempualam
menggulung rindu yang paling kuyu
aku kau memadu bisu
Imaji, 14 Juli 2016. 07:31
yang tak pernah lagi basah setelah senja itu
sebab kemarau setia memainkan gairah
merapah palung diam yang paling kelam
lantas kau mengabarkan sunyi
hening menghunjam dingin
aku terbata dalam tafsir sepi
sebenar-benar luka
Kauhapus remah-remah hibat di kalbuku
yang kusemai hingga malam mengabut
lantaran riwayat yang sempat jadi harap
mengusik relung pengembaraan
kemudian kau peluk langit
hangat di ujung lain
kau renda suka dalam tafsir gempita
sebenar-benar gelora
Malam-malam mempualam
menggulung rindu yang paling kuyu
aku kau memadu bisu
Imaji, 14 Juli 2016. 07:31
RENDEZVOUS DI MUARA KASIH KETIKA TIGA SUNGAI BERTEMU DALAM SATU BUKU
RENDEZVOUS DI MUARA KASIH
KETIKA TIGA SUNGAI BERTEMU DALAM SATU BUKU
Oleh :
Asro al Murthawy
Penulis : Dimas Arika Mihardja, Rahma Bachmid, Yosy Kasih Azalia
Penerbit: Bengkel Publisher
Cetakan: Pertama, Januari 2015
Tebal : xvi + 188 halaman
ISBN :
978-602-1048-07-8
Di Jambi, kita akan dengan mudah menemui dua atau lebih
aliran sungai yang bertemu. Hampir semua kota menjadikan muara sebagai salah
satu penandanya. Kota Muara Bungo merupakan titik pertemuan antara sungai Batang
Tebo dengan sungai Batang Bungo, Muara Tebo adalah muara dari sungai Batang
Tebo di sungai Batanghari. Begitupun
dengan Bangko, Sarolangun, Muara Tembesi dan Muara Bulian. Memang, sungai
Batanghari yang membelah provinsi ini mengalir dari hulu ke hilir, melewati
proses yang panjang
dan berliku-liku untuk sampai pada muara,
berkumpul bersama aliran sungai yang lain menuju laut. Dan membaca Rendezvous di Muara Kasih ibarat
merenangianak-anak sungai itu, dari hulu ke hilir, ulang alik, mencumbui diksi
dan pesan cinta para penyairnya.
Sajak Yono DL: Kepada Rindu dan Apologi 33
KEPADA
RINDU
Aku
mengingatmu malam ini
Riuh
ilalang berebut sujud tetes embun
Menyisakan
sembab gerimis sore tadi
Pada
penjuru angin penjuru jiwa
Mata
hatiku gigil gairah akan mu
Selalu
tumbuh
Langit
kelam
Lampu
jalan setia menghujani jalanan
Sajak
malamlah yang menyusup relung hati ini
Menggugah
sanubari tanah akan rindu pada mu
Sanggar I m a j I bungo, 06022012
Bincang-bincang Malam Personel Sanggar Imaji, Rumah Kreatif Merangin, Sanggar Kubu Bungo di Bungo TV
Seleksi Penulis Emerging Indonesia UWRF 2015 Undangan: Pendaftaran Penulis Emerging UWRF 2015
Pecinta
sastra
Indonesia,
Ubud
Writers & Readers Festival (UWRF) kembali membuka seleksi karya untuk ditampilkan
di Festival yang akan terselenggara bulan Oktober 2015 (tanggal Festival akan
diumumkan awal tahun depan). UWRF akan memilih 15 penulis emerging
Indonesia yang kehadiran serta partisipasinya di Festival nanti didanai oleh
UWRF dan lembaga donor, mitra Festival, Hivos. Pemilihan akan didasari pada
sejumlah kriteria, termasuk kualitas karya, prestasi dan konsistensi dalam
berkarya, serta dedikasi pada pengembangan kesusastraan Indonesia. Seleksi
dilakukan oleh Dewan Kurator yang beranggotakan penulis-penulis senior
Indonesia.
Cerpen Jen Kelana: BINGKAI
Malam jatuh. Hitam menyelimuti hamparan angkasa. Kepak
kelelawar terdengar di atas pohon talok yang menaungi kamar pondokkanku. Angin
menyibak kain gorden menyingkap paha-paha mulus jendela. Kelam. Semakin hitam
ketika titik air mulai merasuki telingaku melalui suara seng yang menyeruak
simponi monoton. Kusimak deru angin bercampur hujan, seperti mantra-mantra liar
yang sengaja ditebarkan oleh dukun-dukun yang kehilangan pekerjaannya. Sesekali
blizt di cakrawala turut mewarnai lukisan malam ini, menerobos ventilasi hingga
sekilas menyilaukan mataku.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)